TCM GOWA.,-- Penyaluran bantuan sembako dari Bulog di Kelurahan Bonto-Bontoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, mendadak memanas. Pada distribusi tanggal 10 Desember 2025, seluruh warga RT 6/RW 3 tidak mendapatkan satu pun paket bantuan, sementara RT lain disebut menerima jatah dengan lancar. Kondisi ini langsung memantik kemarahan warga dan menimbulkan dugaan adanya persekongkolan dalam pendataan.
Warga RT 6/RW 3 menilai ada sesuatu yang janggal dan tidak wajar. Mereka mempertanyakan bagaimana mungkin satu RT penuh tanpa terkecuali tidak ada sama sekali yang terdata sebagai penerima, padahal banyak di antara mereka merupakan keluarga yang masuk kategori membutuhkan.(11/12/25).
“Kami tidak habis pikir. RT lain dapat semua, tapi di RT 6/RW 3 tidak ada satu pun. Apa kami ini sengaja dihapus? Atau ada pihak tertentu yang atur data seenaknya?” protes salah satu warga dengan nada kesal namun namanya tak mau disebutkan dipemberitaan ini.
Kekecewaan warga makin memuncak karena pihak Kelurahan Bonto-Bontoa maupun Bulog belum memberikan penjelasan resmi hingga berita ini ditekan. Ketidakjelasan ini memicu spekulasi kuat bahwa terjadi ketidakterbukaan dalam proses pendataan, atau bahkan praktek pilih kasih dalam distribusi bantuan yang seharusnya diberikan secara merata kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
Warga mendesak pemerintah kelurahan dan Bulog untuk segera turun tangan, mengungkap penyebab hilangnya jatah bantuan untuk seluruh RT 6/RW 3 dan melakukan audit terhadap pendataan penerima di wilayah tersebut.
“Kami tidak minta lebih, hanya minta keadilan. Sembako ini kan bantuan negara, bukan untuk dipilih-pilih,” tegas warga lainnya.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik di Gowa dan dinilai sebagai bukti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap program bantuan sosial agar tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu.Bupati Gowa wajib lebih memperhatikan kondisi kerjaan para pembantunya dilapangan paling bawah seperti di kelurahan dan desa.
Tcm Ht/Tcm Sdj
