Tcm Jeneponto. (30/08/25).,- Adanya informasi dari masyarakat ke salah satu insan pers bahwa ada proyek rehab tentang pembangunan Rumah Sakit Umum di Kabupaten Jeneponto yang anggarannya memakai dana DAK 1,4 Milyar sehingga salah satu insan pers menyampaikan ke sesama profesi untuk bersama mengkonfirmasi perihal tersebut
Kompak dan bergabung dalam satu TIM dari beberapa Perusahaan Media, langsung turun ke lapangan menginvestigasi di Rumah Sakit Umum yang ada Kabupaten Jeneponto dan melihat kebenarannya info tersebut, setelah kami melihat memang benar adanya ada Rehab Proyek Bangunan dengan memakai anggaran dana lokasi Khusus (DAK) Senilai Rp. 1,4 milyar lebih, lalu kami mencoba masuk lebih dalam dan melihat setiap sudut apa saja yang menjadi prioritas rehabnya proyek tersebut
Ironisnya, proyek yang bernilai besar ini, sepertinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, karena tidak nampak adanya Direksi keet atau kantor lapangan kerja dan hanya memakai gudang penampungan barang material padahal itu salah satu tempat vital dalam pelaksanaan proyek walaupun sifatnya sementara
Dan buruknya lagi, ternyata para pekerja yang sementara melakukan aktifitasnya, kami dapati semua pekerjanya tidak memakai Helm Pekerja atau KT3 nya sebagai alat pelindung kepala dari hal-hal yang tidak di inginkan, ini semua sangatlah tidak wajar karena tak memperdulikan keselamatan para pekerja yang ada disitu mencari nafkah untuk keluarganya
Lalu kami mencoba menemui dan mempertanyakan ke salah satu pekerja lapangan yang kebetulan mengaku hanyalah pengawas pelaksana teknik, yang hanya sempat menjelaskan sedikit apa yang diketahuinya, namun itu pun pengawas ini mengajak dan mengarahkan kami untuk langsung ke Direktur agar bisa lebih jelas lagi perihal proyek yang diawasinya
Kemudian kami mencoba menemui Direktur RSU, namun menurut salah satu staf ibu Direktur kalau sementara beliau lagi ada tugas luar, dan yang ada hanya Wakil Direkturnya saja, yang kami harap beliau bisa menerima kami dengan baik, namun yang anehnya ini Wakil Direkturnya tak mau menyebutkan saat beliau menemui kami dan namanya pun tak mau sama sekali disebutkan, hanya mampu berbicara bingung lalu mengarahkan kami lagi, untuk ketemuan dengan Kepala PPK nya yaitu bapak Nur Tayeb di ruang bawah agar lebih jelas lagi jawabnya santai.,., kesan terlalu banyak sandiwara, yang sepertinya kami datang untuk di giring ke sesuatu yang tak jelas, ada apa dengan ini, apakah ada sesuatu yang di sembunyikan pikir kami, karena tak ada satupun nilai positif yang diberikan ke masyarakat dalan bentuk pelayanan yang nyaman dan menghargai tamunya
Maka kami pun menemui PPK nya atau Pejabat Pembuat Komitmen, saat kami di depan ruangan yang dimaksud disitu tertulis Kepala Bidang Pelayanan NUR TAYEB ,SKM, M,kes
Namun harapan bisa mendapatkan konfirmasi perihal kedatangan kami, bukannya melayani tamu, yang selayaknya dilayani dengan baik, malah menyarankan stafnya menyerahkan sebuah amplop besar yang kami tidak ketahui isinya apa., dan ini katanya titipan dari bapak sambil mengulurkan amplopnya ...,, ~#×+*^"*"*" (Bingung Ada Apa ini).,.,:;"!!??...memangnya kami penagih bank atau koperasi canda di antara kami ke stafnya.,"?
Dengan sedikit sabar kami langsung saja menemui bapak Nur Tayeb dan menanyakan maksudnya apa, sehingga menitipkan amplop ke stafnya itu tadi, dan apa tujuannya!! ., ucap kami., karena kami ini datang sepertinya dianggap apa oleh bapak,, mau terima kami atau tidak ucap kami., karena kami datang untuk konfirmasi dan investigasi proyek bangunan yang sementara berjalan serta meminta waktu akan penjelasan proyek tersebut, bukan mau seperti apa yang ada di dalam pikiran bapak, main sodorkan amplop ke stafnya., ucap salah satu wartawan kawakan suarni
Dengan sedikit sentuhan nada agak tinggi langsung kami sampaikan tanpa basa-basi lagi, dengan cara yang tidak bersahabat dan menurut penilaian kami untuk seorang pejabat yang seperti ini, kami nilai sepertinya beliau terlalu Sombong dan terkesan Arogan, atau mungkin beliau sudah terbiasa dengan hal seperti ini, dan menganggap semua insan pers bisa dibungkam hanya memakai uang dan uang...itu salah besar bro., ungkap suarni dengan tegas
Adanya sedikit penjelasan dari kami ke bapak yang terhormat yaitu bapak PPK yang Angkuh ke insan pers.,, kami tidak serta merta dapat menerima dengan cara seperti itu, karena kami bukan seorang jurnalis amplop tanpa pemberitaan dan sekali lagi kami tak mau di pandang rendah akan keberadaan kami, ucap kawan lain yang ngotot butuh penjelasan dari bapak Nur Tayeb namun beliau hanya diam seribu bahasa, sambil meminta izin pamit
Lanjut., dengan adanya kejadian yang tak mengenakkan dari bapak Nur Tayeb, kami segera temui kepala Dinas Kesehatan ibu Hj.SYUSANTY . MANSYUR,SKM.,M.Kes di ruang kerjanya
Mungkin Sdm dan Akhlak yang baik beliau dengan senang hati menerima kami dengan baik pula, dan kami memulai menjelaskan bahwa dalam pembangunan proyek tersebut benar memakai dana milyaran rupiah yang seharusnya mempunyai direksi keet yang lengkap dan juga sebagai kantor proyek harus berada di dalam pelaksanaan proyek, dan juga untuk menjadi pejabat PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) itu harus wajib mempunyai sertifikat serta PA nya itu langsung pejabatnya sendiri
Serta juga kami sampaikan apa yang terjadi terhadap Nur Tayeb diduga juga PPK nya Rumah Sakit Umum Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto, yang telah mengecewakan dan merendahkan keberadaan kami untuk konfirmasi mengenai proyek tersebut ke beliau ucap kami
Kepala Dinas Kesehatan dengan tenang menanggapi bahwa mungkin saat kedatangannya teman-teman dari media keadaan beliau lagi tidak mood begitu ucapnya
Menurutnya sebagai kepala Dinas Kesehatan Jeneponto dirinya mewakili dan memohon maaf sebesar besarnya atas kejadian ini, dan Inn syaa Allah saya akan sampaikan ke Direkturnya jika kembali dari tugas luarnya tutupnya dengan baik
Tcm Suarni/Tcm Rifai