Tcm Makassar.,- ( 30/08/25 ) Bulan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-80 menjadi bukti perlawanan rakyat yang berdaulat menjadi beringas dari ucapan oknum anggota DPR RI Pusat yang menganggap remeh dan rendah dari tuannya yang menggajinya dari pajak untuk dilayani malahan ada dari oknum DPR RI Pusat mengatakan 'TOLOL SEDUNIA ', yang mana seharusnya tidak perlu di ucapkan dari seorang yang mengaku terpelajar dan berpendidikan tinggi, namun tak memiliki Karakter,Attitude,Sdm dan Akhlak yang baik dan benar
Banyaknya korban berjatuhan dari rakyat sipil biasa dan juga aparat sipil kepolisian yang dipersenjatai oleh negara ikut menjadi korban atas ketidak kondusifnya keadaan di lapangan yang telah terjadi di seluruh wilayah Indonesia, hingga membuat kita wajib sadar diri bahwa kita ini satu kesatuan yang tak terpisahkan yang hidup bersama di Negara Indonesia dalam Satu Ikatan anak dari rahim NKRI yang sama untuk saling menghargai, menghormati dan menjaga keutuhan sesama anak bangsa
Meluasnya tragedi dan adanya pembakaran di gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, ini membuktikan bahwa Rakyat yang Berdaulat sudah bosan dan jenuh atas tingkah laku para anggota Dpr dan pejabat Eksekutif,Yudikatif dan Legislatif yang selalu membawa atas nama rakyat, namun tak kunjung juga bisa didengarkan, apalagi untuk mengsejahterahkan rakyat yang diwakilinya, malah sepertinya mereka berlomba memperkaya diri dan kelompoknya saja, jadi pertanyaannya rakyat mana yang mereka wakili kalau pikiran dan tingkah laku mereka tak memihak ke rakyat
Adanya tuntutan rakyat yang berdaulat, yang hanya sederhana meminta, untuk klarifikasi dan agar jangan ada dulu untuk menaikkan gaji serta tunjangan dari anggota DPR RI Pusat, karena keadaan rakyat sekarang tak baik-baik saja, namun karena keadaan pendemo ternyata juga belum selesai dari aksi demo permintaan rakyat, malah bertambah lagi kejadian yang terbarukan, dengan adanya tertabrak dan terlindas dari seorang pengemudi ojol secara sadis dari Mobil Rantis Polisi Brimob, sehingga ini menjadi meluas dan mulailah bertambah terus dari para pendemo ojol, yang dari awal hanya mahasiswa dan masyarakat biasa dan kini menyatu dari berbagai elemen kerakyatan yang lainnya untuk menjadi marah dan murka, karena sepertinya mereka dipaksa dari pemerintah untuk berbuat lebih dan melakukan perlawanan ke pemerintah ucap salah satu warga yang dikenal seorang Aktivis dan Lsm yang namanya tak mau disebutkan
Banyaknya titik kumpul di berbagai wilayah di Indonesia, untuk unjuk rasa dan berbagai macam tuntutan dari para pendemo bahwa mosi tak percaya, ini membuktikan bahwa negara dan pemerintah sepertinya tak mampu menerima aspirasi dari rakyat yang kini sudah hilang kepercayaan dari rakyatnya itu sendiri tutupnya
Tcm Sdj/Tcm Bintang