Ticker

6/recent/ticker-posts

Longsor Maut Banjarnegara Masuki Hari Keempat: 25 Warga Masih Hilang, 521 Personel Kerahkan Upaya Total







TCM BANJARNEGARA., Empat hari sudah tim penyelamat berjibaku dengan lumpur setinggi dada dan tebing yang terus bergerak di Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Aroma kesedihan dan ketegangan menyelimuti udara ketika deru alat berat, teriakan komando tim SAR, dan doa keluarga yang menunggu kepastian nasib orang-orang tercinta berpadu menjadi satu.

Hingga Kamis (20/11/2025), data resmi mencatat tiga korban meninggal dunia, satu luka-luka, dan sebanyak 25 warga masih hilang dan angkanya kemungkinan bertambah yang membuat operasi ini menjadi salah satu bencana paling mematikan di Jawa Tengah tahun ini.

Lumpur Setinggi Beberapa Meter: Pencarian Dramatis di Tengah Ancaman Susulan

Lokasi longsor yang berada di lereng curam membuat setiap langkah tim penyelamat penuh risiko. Material tanah basah dan pohon-pohon tumbang masih bergerak perlahan, mengancam siapa pun yang berada di jalur pencarian.

“Cuaca berubah sangat cepat. Hujan bisa tiba-tiba turun dan membuat lereng kembali labil,” ujar Chomsul, Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Tengah. “Tapi kami tetap menyisir area terdampak. Masih ada 25 warga yang harus ditemukan.”

Skala Kerusakan yang Mengguncang: 934 Pengungsi dan Kerugian Rp 32 Miliar

Serpihan duka terlihat di mana-mana. Rumah-rumah tertimbun, masjid dan mushala rusak, irigasi dan jalan terputus. BPBD merilis dampak kerusakan sebagai berikut:

934 pengungsi dari 335 KK

182 rumah rusak
– 128 rusak ringan
– 54 rusak berat

800 meter jalan terputus

670 meter irigasi rusak

1 bendung hancur

1 masjid rusak berat, 2 mushala terancam

5 sapi dan 125 kambing hilang

14 warung dan area pertanian rusak


Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 32,33 miliar. Angka yang berpotensi bertambah seiring pendataan lanjutan.

Kebutuhan mendesak saat ini meliputi: perlengkapan bayi, sanitasi, makanan anak, regulator gas, APD petugas, hingga dukungan psikososial bagi keluarga korban yang masih menanti.



Senkom Kerahkan 35 Relawan: “Kami Hadir untuk Kemanusiaan”

Di tengah ancaman tanah longsor susulan, 35 personel Senkom Mitra Polri Jawa Tengah hadir memperkuat barisan penyelamat. Relawan dari empat kabupaten Pekalongan, Wonosobo, Purbalingga, dan Banjarnegara diturunkan dalam skema BKO agar terintegrasi penuh dengan komando SAR.

“Kami membawa personel yang sudah terlatih rescue,” ungkap H. Guntur Rivanto, Ketua Senkom Jawa Tengah. “Tugas kami bukan hanya mencari korban, tetapi juga mengamankan area dan membantu pengungsian.”

Ia menegaskan bahwa relawan Senkom bekerja dengan karakter yang menjadi identitas organisasi: peduli, tanggung jawab, rukun, dan bekerja sama.

Operasi Raksasa: 521 Personel Bergerak Tanpa Henti

Bencana ini memicu pengerahan besar-besaran dari berbagai unsur seperti dari BNPB dan BPBD,TNI–Polri,PMI dan tenaga medis




TRC dan potensi SAR,
Organisasi masyarakat dan relawan lintas daerah

Senkom SAR dan Unsur masyarakat setempat yang
Totalnya ada 521 personel bekerja siang-malam, meliputi operasi pencarian, layanan kesehatan, dukungan psikososial, hingga dapur umum yang tidak pernah berhenti beroperasi.

“Koordinasi berjalan baik. Kami tekankan relawan harus disiplin SOP dan mengutamakan keselamatan,” jelas Edi Ermawan, Ketua Departemen PBSAR Senkom Mitra Polri Pusat.

Potret Menggetarkan dari Lapangan dihalaman SD Negeri 1 Pandanarum, yang menjadi salah satu pos komando, relawan Senkom terlihat mengecek helm keselamatan, mengatur tali penyelamat, memetakan area rawan, dan berkoordinasi dengan tim gabungan. Tempat itu bukan lagi sekadar sekolah, melainkan titik harapan terakhir bagi puluhan keluarga.

Harapan yang Menyala di Tengah Gelapnya Duka




Meski ketegangan masih menyelimuti dan cuaca belum bersahabat, semangat para relawan tidak surut. Prioritas utama tetap: menemukan 25 warga yang masih hilang dan memastikan keselamatan ribuan pengungsi.

Operasi pencarian akan terus berlangsung hingga seluruh titik dinyatakan aman dan semua korban berhasil ditemukan.

Tcm Ghoni