Tcm Surakarta (2/7/2025) — Duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Solo setelah seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama Devita Sari Anugraheni (22), asal Temanggung, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia pada Rabu siang (2/7). Ia sebelumnya dilaporkan melompat dari sebuah jembatan di Solo pada Selasa (1/7), dalam dugaan kuat percobaan bunuh diri.
Jenazah Devita ditemukan tim gabungan, termasuk personel dari PB SAR Senkom Mitra Polri Kota Surakarta, sejauh 3,3 kilometer dari titik ia melompat, tepatnya di sisi utara Jembatan Ringroad, sekitar pukul 12.00 WIB.
Ketua PB SAR Senkom Surakarta, Indra Giri, menyampaikan bahwa pihaknya turut mengerahkan personel untuk membantu proses pencarian. “Kami turut berpartisipasi bersama Basarnas, BPBD, dan relawan lainnya. Medan cukup sulit karena arus sungai sangat deras, namun berkat kerja sama semua pihak, korban berhasil ditemukan dan dievakuasi,” ujarnya.
Korban yang merupakan mahasiswi Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UNS angkatan 2021, sempat dikabarkan hilang setelah terjun dari jembatan. Diduga kuat, ia terbawa arus deras sungai sejak Selasa sore.
Saksi Mata: Sudah Saya Teriaki, Tapi Ia Langsung Melompat
Kejadian ini disaksikan langsung oleh seorang pengemudi ojek online (ojol), Hariadi, yang saat itu sedang mengantar penumpang dari arah Palur ke RS PKU Muhammadiyah Solo. Ia melihat korban sudah berdiri di atas besi pembatas jembatan.
“Saya sempat berhenti, saya teriak ‘Mbak, sudah, enggak usah, turun saja!’ Tapi belum sempat saya dekati, dia langsung terjun,” kisah Hariadi. Ia kemudian menepikan kendaraan dan bersama penumpangnya mencoba memastikan keadaan, namun korban sudah tidak terlihat di permukaan air.
Air sungai yang deras dan keruh membuat proses pencarian berlangsung dramatis. Namun berkat kesigapan tim gabungan, jenazah akhirnya berhasil ditemukan keesokan harinya.
Barang Bukti dan Pesan Terakhir
Di lokasi kejadian, petugas menemukan sepeda motor Honda Beat merah putih bernomor polisi AA 3757 CY yang terparkir di pinggir jembatan. Tak jauh dari motor itu, juga ditemukan tas berwarna hitam berisi ponsel, kartu identitas, dan sebuah buku catatan kecil.
Dalam buku tersebut, terdapat tulisan tangan yang diduga merupakan pesan terakhir dari Devita, yang menyiratkan kondisi mentalnya sedang tidak stabil. Pesan itu kini menjadi bagian dari penyelidikan pihak kepolisian.
Setelah dievakuasi, jenazah Devita dibawa ke RS Dr. Moewardi Solo untuk proses visum. Usai disucikan, jenazah langsung dibawa pulang ke rumah duka di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Kolaborasi Lintas Instansi dalam Penanganan Darurat
Keterlibatan Senkom Mitra Polri Kota Surakarta dalam proses pencarian menjadi bukti pentingnya sinergi masyarakat sipil dalam membantu tugas kemanusiaan. Indra Giri berharap, kejadian ini menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, serta peran semua pihak dalam memperkuat dukungan sosial bagi generasi muda.
“Kami berduka atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan kita semua bisa lebih peduli terhadap kondisi psikis orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tekanan batin, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Hubungi layanan kesehatan mental atau konselor terdekat. Anda tidak sendiri.
Tim Tcm Ghoni/Tcm Ridho