Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemkab Gowa Gaspol Kembangkan Agribisnis Dataran Tinggi, Terbukti Kentang Naik Kelas dan Sapi Potong Makin Perkasa


TCM GOWA.,--- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa kembali menunjukkan keseriusannya membangun sektor agribisnis. Melalui Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Komoditas Kentang dan Sapi Potong yang dirangkaikan dengan Program One Day One District di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Sabtu (29/11), Gowa menegaskan arah pembangunan pertanian yang lebih modern, terukur, dan berbasis riset.

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menegaskan bahwa agribisnis adalah tulang punggung perekonomian daerah yang tak boleh stagnan. FGD ini disebutnya sebagai forum strategis untuk menyatukan kebijakan dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan benih unggul, penguatan kelompok tani-ternak, pembiayaan, hingga kerja sama pasar.

Menurutnya pertanian adalah struktur dasar ekonomi Gowa yang terus kita modernisasi agar mampu menjawab kebutuhan masa depan, ungkap Bupati Talenrang.


Dalam dua tahun terakhir, sektor pertanian dan peternakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Gowa yang menembus 7,68% pada Triwulan II 2025. Kentang dataran tinggi Kanreapia yang selama ini menjadi ikon hortikultura Gowa terus meningkat produktivitasnya, sementara populasi sapi potong stabil menopang kebutuhan daging di kawasan Mamminasata.

Bupati Talenrang menjelaskan bahwa penguatan sektor ini dilakukan melalui intervensi bertahap: peningkatan kualitas benih, penerapan teknologi budidaya, penguatan pakan lokal, manajemen kesehatan ternak, hingga peningkatan kapasitas penyuluh.



“Kami ingin memastikan setiap program pemerintah berdampak langsung pada produktivitas dan kesejahteraan petani,” 

Selain produksi, akses pasar menjadi agenda besar yang terus digenjot. Pemkab Gowa memastikan kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha terus diperluas agar nilai tambah produk meningkat. Infrastruktur penunjang seperti jalan produksi dan fasilitas distribusi juga akan diperbaiki secara progresif. Arah kebijakan pertanian kita perjelas melalui penguatan rantai agribisnis yang efisien, kuat secara manajemen, dan terhubung dengan pasar, tegasnya lagi.


Bupati Gowa juga memberi apresiasi kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta seluruh pihak yang mendukung Program I-CARE, sembari menekankan pentingnya transparansi dalam penyaluran bantuan.

“Program ini harus menjadi contoh praktik agribisnis modern yang bisa direplikasi di wilayah lain,” ujarnya.


Kepala BRMP Sulawesi Selatan, Yusuf, menegaskan bahwa kolaborasi lintas lembaga adalah kunci untuk memperkuat agribisnis dataran tinggi secara berkelanjutan. Intervensi berbasis riset adalah fondasi bagi agribisnis yang tangguh dan produktif, jelasnya.



Melalui FGD ini, BRMP diharapkan mendorong penyusunan strategi peningkatan produktivitas berdasarkan data lapangan dan proyeksi kebutuhan pasar regional.

Kegiatan FGD dan temu lapang ini turut dihadiri:
• Anggota DPRD Sulsel Rafiuddin dan Kamaruddin Samad
• Kajari Gowa Muhammad Ihsan
• Wakil Ketua DPRD Gowa Hasrul Abdul Rajab
• Kadis TPH Gowa Fajaruddin
• Kadis Ketahanan Pangan Gowa Syamhari
• Tripika Kecamatan Tinggimoncong & Tombolo Pao
• Para Kepala Desa wilayah dataran tinggi


Tcm Bintang/Tcm Sdj