Ticker

6/recent/ticker-posts

"SKANDAL MEMALUKAN" Dewan Pers Jangan Bungkam, Oknum Wartawan Medan Diduga Peras Keluarga Tersangka hingga Puluhan Juta


Tcm Medan., Dunia pers kembali diguncang skandal memalukan! Seorang oknum wartawan berinisial LS, warga Pancurbatu, kini berada di ujung tanduk setelah diduga terlibat pemerasan brutal terhadap keluarga tersangka yang sedang berproses di Polsek Pancurbatu.

Jumlah uang yang diduga diperas bukan recehan tapi Rp. 28 juta dikurasnya, melalui transfer dan penyerahan kontan. Tindakan yang dinilai publik sebagai pencorengan harga diri profesi jurnalis.

Dewan Pers Didesak Berhenti Diam!

Nama Ketua Dewan Pers Prof. Komaruddin Hidayat ikut terseret dalam sorotan publik. Desakannya tegas. Jangan hanya bicara kode etik, tapi bertindak!

Karena menurut pedoman Dewan Pers itu sendiri bila ada wartawan yang memeras adalah mental kriminal, Bukan wilayah mediasi dan Harus diproses hukum pidana tanpa ampun.


Masyarakat meminta Dewan Pers tidak hanya memberi pernyataan, tetapi melakukan langkah nyata untuk membersihkan profesi wartawan dari oknum-oknum yang menghancurkan martabat pers.

Modus Tak Masuk Akal dan hanya akal-akalan saja untuk keuntungan sesat. Uang Perdamaian Ditagih, Tersangka Tetap Dijebloskan ke Rutan

Kasus ini mencuat setelah tersangka Andre Bancin menyampaikan pada keluarga bahwa LS meminta uang dengan dalih “perdamaian”.
Keluarga yang percaya kemudian menyerahkan sampai 2 kali

Rp. 25 juta via transfer,

Rp. 3 juta diserahkan langsung.


Penyerahan ini disaksikan Juanda Banurea, kerabat keluarga. Namun setelah uang berpindah tangan, janji perdamaian hanyalah ilusi.
Andre tetap dikirim ke Rutan Pancurbatu.
Di titik inilah keluarga merasa dibohongi dan dipermainkan, lalu melapor ke penyidik.

Aroma Skandal Besar dan Dugaan Pemerasan Capai Ratusan Juta

Informasi di lapangan semakin panas.
LS diduga nekat meminta Rp 250 juta kepada tersangka lain, yakni
Riski Kristian Tarigan serta Glendito Opusunggu.


Bukan itu saja, LS juga diduga mematok Rp 25 juta kepada tersangka Donli Gultom.

Jika ini terbukti, maka kasus LS bisa menjadi salah satu skandal pemerasan oleh oknum wartawan terbesar di Sumatera Utara.

Penyidik Bergerak dan Publik mulai Menanti Ketegasan

Penyidik Polsek Pancurbatu kini mendalami seluruh rangkaian dugaan keterlibatan LS.
Publik menuntut:

Penyidikan transparan,

Tidak ada “backup” siapapun,

Tidak ada kompromi untuk oknum wartawan yang bermain kotor.

Karena jika dibiarkan, tindakan seperti ini bukan hanya merusak satu kasus, tapi menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi pers secara nasional.

Peringatan Keras untuk Semua Oknum

Pesan publik jelas:
Jika masih ada wartawan yang menjadikan profesinya alat menekan, memeras, dan menipu, maka mereka siap-siap berhadapan dengan hukum.

Tidak ada lagi toleransi.
Tidak ada lagi pembenaran.
Tidak ada lagi pembiaran dan
Tidak ada lagi sok kenal dan akrab

Bekerjalah dengan baik dan benar bukan karena adanya nafsu sesat, karena rejeki halal akan membuat kita aman dan tenang, bukan karena banyaknya uang tapi haram,  yang akan membuat kita terjebak dengan berbagai permasalahan dimasa akan datang.


Tcm Tim/Tcm Sdj