Ticker

6/recent/ticker-posts

Bobrok! Proyek SMPN 2 Borkal Diduga Langgar Bestek, Kerja Asal-asalan, dan Abaikan Keselamatan






TCM BANTAENG., -- Proyek rehabilitasi di SMP Negeri 2 Borkal kembali menjadi sorotan keras. Tiga paket pekerjaan yang seharusnya meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan justru diduga dikerjakan secara serampangan. Sejumlah temuan di lapangan memperlihatkan indikasi kuat bahwa proyek ini jauh dari standar teknis, bahkan terkesan mengabaikan keselamatan pekerja dan mutu bangunan.

Di lokasi proyek, para pekerja terlihat bekerja tanpa Alat Pelindung Diri (APD) standar K3. Tidak ada helm, tidak ada sepatu safety, dan tidak ada perlindungan dasar lainnya. Padahal, setiap proyek pemerintah wajib memenuhi aturan keselamatan kerja. Kondisi ini dinilai sebagai bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleransi.

Lebih parah lagi, proses pencampuran material dilakukan asal-asalan dengan mengaduk pasir dan semen langsung di atas tanah. Cara kerja seperti ini jelas melanggar prosedur konstruksi dan berpotensi menurunkan kualitas beton. Pencampuran di atas permukaan tanah membuka peluang kontaminasi yang dapat menyebabkan bangunan cepat rusak.

Metode pengupasan dinding pun turut disorot. Pekerja hanya memecah bagian-bagian permukaan tanpa merontokkan seluruh lapisan lama sebagaimana diwajibkan dalam bestek. Akibatnya, lapisan plesteran baru terancam tidak melekat sempurna dan mudah retak.

Temuan paling mencolok adalah penggunaan balok kayu yang diduga tidak sesuai ukuran gambar kerja. Penggunaan material tidak sesuai spesifikasi ini dinilai sangat fatal karena langsung berdampak pada kekuatan struktur bangunan. Jika dibiarkan, kualitas bangunan bisa anjlok dan membahayakan siswa serta guru yang akan menggunakannya.



Sejumlah pemerhati pembangunan meminta Dinas terkait segera mengambil tindakan tegas. Mereka mendesak adanya pemeriksaan lapangan, pengujian material, hingga evaluasi menyeluruh terhadap kontraktor pelaksana.

“Ini proyek pendidikan, bukan proyek coba-coba. Jangan tunggu bangunan rusak atau memakan korban dulu baru sibuk bereaksi,” tegas salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.

Masyarakat kini menunggu langkah konkret pemerintah untuk memastikan proyek di SMPN 2 Borkal tidak terus dikerjakan secara asal dan benar-benar mengikuti standar teknis yang sudah ditetapkan.


Tcm Rani/Tcm Sdj