Ticker

6/recent/ticker-posts

Alam Digasak Tanpa Ampun, "Formappel’RI Meledak" Bongkar Jaringan Perusak Sumut–Aceh–Sumbar!






Tcm Sumatera., Gelombang bencana yang menghantam Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat kini menyeret perhatian publik ke satu akar persoalan: ada operasi pembantaian alam yang diduga dilakukan oknum-oknum serakah dan terorganisir. Hutan dikuliti, gunung dirusak, dan lahan dibuka secara liar kesemuanya demi memperkaya kelompok tertentu, sementara rakyat menjadi korban.



Akibatnya, banjir bandang, longsor, dan kerusakan ekologis terjadi beruntun. Daerah yang dulu hijau kini berubah menjadi wilayah rawan bencana karena tutupan hutan lenyap dan ekosistem dihancurkan tanpa belas kasih.

Melihat kondisi semakin gawat, Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli dan Pemerhati Lingkungan Republik Indonesia (Formappel’RI), R. Anggi Syaputra, bersama Sekjend Rio Lubis dan Wagiono Ardiansyah, melontarkan kecaman paling keras mereka sejauh ini.



“Alam di Sumut, Aceh, dan Sumbar bukan sekadar rusak tapi digasak habis-habisan! Ini bukan kelalaian, ini kejahatan terstruktur yang mencederai bangsa,” tegas Anggi dengan suara lantang.



Ia mengatakan, skala kerusakan yang terjadi tidak mungkin muncul tanpa campur tangan pihak-pihak berkuasa atau oknum tertentu yang membiarkan aktivitas ilegal berjalan mulus.

“Kami mendesak aparat membuka penyelidikan besar-besaran. Jangan lagi ada alasan, jangan ada yang ditutupi. Bongkar semua yang terlibat biar siapa dan dari kelompok manapun!”


Formappel’RI menegaskan bahwa bencana yang terus berulang bukan takdir, melainkan akibat langsung dari keserakahan manusia yang mengkhianati keseimbangan alam.

“Ini bukan musibah alam. Ini musibah moral! Rakyat jadi korban, sementara pelakunya tertawa di balik tumpukan uang haram,” tambah Anggi dengan nada keras.


Organisasi ini menuntut pemerintah pusat dan daerah untuk mengunci rapat izin pengelolaan lingkungan, memperketat pengawasan, dan memutus seluruh mata rantai para perusak alam, baik yang berada di lapangan maupun di balik meja.



Formappel’RI menegaskan bahwa mereka akan berada di garis terdepan untuk mengawal kasus ini sampai tuntas.

“Alam sudah berteriak! Jika tidak ada tindakan tegas hari ini, besok yang rusak bukan hanya hutan tapi masa depan bangsa. Kami tidak akan diam!” tutupnya.



Bencana beruntun di tiga provinsi ini menjadi alarm keras bagi seluruh pemerintah dan aparat: jika jaringan perusak lingkungan tidak segera disikat, tragedi yang lebih besar hanya tinggal menunggu waktu.

Tcm Formappel’RI/Tcm Sdj