Tcm Manokwari., – Ancaman cuaca ekstrem akibat hidrometeorologi membuat Pemerintah Kabupaten Manokwari bergerak cepat. Dalam apel kesiapsiagaan bencana yang digelar di halaman ex Kantor Bupati Manokwari, Kamis (27/11/2025), Bupati Hermus Indou mengeluarkan empat instruksi darurat yang langsung menggetarkan seluruh jajaran OPD hingga relawan kebencanaan.
Apel besar ini dihadiri lintas sektor dari Dinas Kesehatan, Satpol PP & Damkar, Dinas PUPR, hingga ORARI, RAPI, PMI, relawan KSBK Inggramui, serta Senkom Mitra Polri Kabupaten Manokwari, menandai dimulainya masa siaga penuh menghadapi potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, dan cuaca ekstrem lainnya.
Bupati Hermus dengan Tegas mengatakan bahwa “Bencana Ini Urusan Kita Bersama, Tidak Ada Ego Sektoral!”
Dalam arahannya, Hermus tidak main-main. Ia menekankan bahwa meningkatnya curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi dapat kapan saja menghantam Manokwari.
“Bencana tidak bisa ditangani satu instansi. Sinergi adalah kunci. Tidak ada ego sektoral keselamatan warga Manokwari adalah yang utama!” tegas Hermus dengan suara menggelegar.
Ia memerintahkan seluruh aparatur dan relawan untuk meningkatkan kewaspadaan karena gelombang cuaca ekstrem dapat terjadi sewaktu-waktu.
Hermus Indou resmi mengeluarkan instruksi strategis yang harus segera dilaksanakan:
1. Aktifkan Seluruh Pos Siaga 24 Jam Tanpa Toleransi
Semua pos kesiapsiagaan wajib aktif kembali dan dipastikan berfungsi penuh.
“Jangan sampai bencana datang, alat rusak, personel tidak ada!” tekan Hermus.
2. Seluruh Kepala Distrik Wajib Gelar Apel Mandiri
Tanpa menunggu perintah tambahan, setiap distrik harus melakukan apel kesiagaan dan memetakan titik rawan.
3. Simulasi Bencana Harus Jadi Budaya
Minimal satu kali setahun, tetapi disarankan lebih sering agar kesiapan benar-benar teruji.
4. Anggaran Bencana Harus Siap Digunakan
TAPD, BAPPEDA, dan BPKAD dipaksa bergerak cepat.
Penanganan korban tidak boleh terhambat alasan terkendala dana kata Hermus. Instruksi ini mengisyaratkan bahwa Pemkab Manokwari tidak ingin kecolongan sedikit pun.
Menghadiri apel dengan beberapa personelnya, Ketua Senkom Mitra Polri Kabupaten Manokwari Nur Chasan Aidit menegaskan komitmen penuh pihaknya.
“Kami siap mendukung kesiapsiagaan hidrometeorologi. Semoga Manokwari dijauhkan dari bencana, namun jika bencana itu datang, kami harus sudah siap.”
Senkom terus memetakan titik rawan bencana, serta mengedukasi masyarakat melalui tempat ibadah dan lembaga sosial agar warga tidak gagap ketika bencana datang.
Apel besar ini menandai langkah penting: Manokwari kini masuk fase siaga penuh. Semua sektor dipaksa bersatu, semua lini diminta waspada, dan semua pos diaktifkan untuk satu tujuan melindungi warga dari ancaman hidrometeorologi.
Dengan instruksi keras Bupati dan kesiapan relawan seperti Senkom Mitra Polri, Manokwari kini memasuki babak baru kesiapsiagaan yang lebih disiplin dan terstruktur.
Tcm Muslimin/Tcm Sdj