Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejarah Baru di Papua Barat, Jusuf Kalla Lantik Dua Kepengurusan Sekaligus, Tegaskan Misi Pemersatu Bangsa





Tcm Manokwari,.-- Sebuah momentum besar terjadi di Papua Barat. Senin pagi, 24 November 2025, suasana Auditorium Aston Niu Hotel Manokwari mendadak bergemuruh ketika Dr. (H.C) H. Muhamad Jusuf Kalla — tokoh nasional, ikon kemanusiaan, arsitek perdamaian, sekaligus Ketua Umum PP DMI dan PP PMI untuk turun langsung melantik Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Papua Barat.

Dalam satu kesempatan bersejarah, H. Mohamad Lakotani, SH, M.Si resmi dipercaya sebagai Ketua DMI dan PMI Papua Barat.
Kehadiran JK disambut gegap gempita, bukan sekadar karena posisinya, tetapi karena rekam jejak panjangnya sebagai pemersatu bangsa.


Dalam sambutannya, Lakotani tak bisa menyembunyikan rasa haru. Ia menyebut kehadiran JK membawa energi besar bagi Papua Barat.

“Beliau bukan hanya pemimpin nasional. Beliau ikon kemanusiaan, tokoh rekonsiliasi, dan penggerak kemasjidan. Ini kehormatan sekaligus amanah besar,” tegasnya.



Lakotani menegaskan bahwa DMI dan PMI mungkin terlihat berbeda, tetapi keduanya membawa misi yang sama: melayani kemanusiaan, memperkuat moral bangsa, dan menjadi ruang pemersatu di tengah keberagaman Indonesia.


H. Agus Irawan, SE, Sekretaris LDII Papua Barat yang turut dilantik sebagai pengurus PMI Manokwari, sepakat bahwa kolaborasi lintas ormas dan tokoh agama wajib diperkuat.

“Saudara-saudara muslim Papua di pelosok masih membutuhkan sentuhan nyata baik secara ekonomi, pendidikan, dan peningkatan keimanan. Kita harus bergerak bersama,” ujarnya.


Ia menyerukan DMI, LDII, dan ormas-ormas Islam lain untuk membuka diri, bergandengan tangan, demi kemaslahatan umat dan bangsa.

Jusuf Kalla Menggugah: ‘Kemakmuran Masjid Bukan dari Kemewahan, Tapi dari Kesejahteraan Umatnya’

Dalam arahannya, JK kembali membuat seluruh ruangan terdiam mendengarkan. Dengan suara tegas namun penuh kebapakan, ia menyampaikan pesan yang begitu menggigit:

“Kemakmuran masjid bukan diukur dari megahnya bangunan. Bukan dari ramainya jamaah saja. Tetapi dari seberapa sejahtera masyarakat di sekelilingnya.”



JK menekankan bahwa masjid memiliki tanggung jawab sosial yang besar:
mendorong kemandirian ekonomi, meningkatkan pendidikan, dan membangun kesejahteraan lingkungan — bukan hanya menjadi tempat ibadah.

Pesan kuat itu menggema, menyentuh seluruh peserta yang hadir.

Penutup Puitis yang Menggetarkan Ruangan

Acara ditutup dengan bait pantun yang sontak memantik semangat seluruh hadirin:

Burung elang terbang kesiangan,
Menyusuri kampung mencari mangsa,
Bangun kesejahteraan dan jiwa kemanusiaan,
Bersama tegakkan jiwa pemersatu bangsa.

Dengan pelantikan ini, Papua Barat resmi memulai babak baru sinergi masjid, kemanusiaan, dan persatuan bangsa.


Tcm Muslimin/Tcm Bintang